
Ratusan warga Tarakan, Kalimantan Utara, turun ke jalan dalam aksi damai yang digelar oleh Koalisi Tarakan Peduli Palestina sebagai bentuk solidaritas atas penderitaan rakyat Palestina, khususnya di Jalur Gaza pada pada Minggu, 27 April 2025. Aksi ini dimulai dengan long march dari Bandara Juwata hingga Simpang Empat GTM, dibuka dengan pembentangan bendera Palestina sepanjang 100 meter.
Dalam aksi yang diikuti oleh lebih dari 43 lembaga, ormas Islam, komunitas, dan tokoh agama ini, masyarakat menyampaikan orasi, membacakan puisi perjuangan, serta menggalang donasi kemanusiaan yang terkumpul sebesar Rp34,27 juta. Sejumlah tokoh, termasuk Ketua DPW FPI Kaltara Ahmad Irwan dan Wakil Ketua MUI Kaltara H. Salafah Hepa, menyampaikan pernyataan yang tegas mengutuk serangan Israel dan menolak tindakan tidak berperikemanusiaan yang menyebabkan ribuan korban jiwa, terutama wanita dan anak-anak.
“Kami di sini berdiri bukan karena kami sebagai muslim, tetapi karena rasa kemanusiaan yang tinggi. Kami berharap ada tindakan konkret dari Pemerintah Indonesia untuk menghentikan serangan Israel ke Palestina,” ujar Salafah Hepa.
Solidaritas ini juga diiringi dengan seruan memboikot produk-produk yang berafiliasi dengan Israel. Menurut Ahmad Irwan, boikot merupakan salah satu cara paling nyata umat Islam menunjukkan penolakan terhadap penjajahan dan kekerasan.
“Aksi ini adalah bentuk nyata solidaritas kami untuk saudara-saudara kita di Gaza. Misi utama kita adalah mendukung rakyat Palestina agar tetap bertahan di tanah mereka, bukan memindahkan mereka,” tegas Che Ageng, salah satu panitia dan perwakilan Koalisi.
Seiring kegiatan, para peserta juga menandatangani petisi yang menolak rencana Presiden Prabowo untuk mengevakuasi warga Gaza ke Indonesia, karena dinilai mengaburkan perjuangan rakyat Palestina mempertahankan tanah air mereka.
Sumber: BorneoTV, Radar Tarakan, Kaltara TV, Kraya ID, Equator TV, Fokus Borneo, Media KaltimTara.